Lady GaGa muncul dengan wig sanggulan tinggi seperti Marge Simpson, tapi warna hijau muda. Setelan rok dan jas pendeknya berwarna krem. Ia mengenakan kacamata bulat hitam berbingkai emas. Yang paling kontroversial dari tampilannya adalah sepatunya. Semua haknya (dengan tinggi kurang lebih 15 cm) bertumpu di bagian depan. Entah bagaimana ia tetap bisa berjalan anggun dengan sepatu seperti itu.
Untuk seseorang yang sering tampil 'menakutkan', Lady Gaga atau Stefani Joanne Angelina Germanotta berbicara sangat lembut, teratur, bahkan manis.
Singapura menjadi perhentian resmi kedua Lady Gaga di Asia setelah Taiwan. Kedatangan musisi terpopuler dunia saat ini ke Singapura bukan untuk menggelar konser, tapi mempromosikan album terbarunya Born This Way dan menyanyikan beberapa lagu untuk para undangan dan pemenang undian pertunjukan eksklusifnya.
"This album is my baby," katanya pada konferensi pers, Kamis (7/7). Menurut Gaga, ia mengerjakan album ini selama 1,5 tahun saat tengah sibuk dalam rangkaian konser The Monster Ball.
"(Album) ini tentang mencintai dirimu sendiri, menerima siapa dirimu, dan berulang-ulang terlahir kembali sampai kamu menemukan dirimu yang sejati," ujar dia.
Menurutnya, buat seorang perempuan yang terus-menerus hidup di antara kenyataan dan fantasi, Born This Way adalah pencapaiannya. "Selama tur, saya bertemu banyak sekali fans. Maka di sini, saya menceritakan kisah saya dan fans pun membagi cerita mereka."
Ia berjanji akan kembali tahun depan ke Singapura untuk menggelar konser besar. Tapi dalam konser eksklusifnya kali ini, ia membawa kostum-kostum baru, yang berbeda dari dua rangkaian turnya terdahulu.
Sebelum dari Singapura, Gaga berkunjung ke Taiwan dan melihat berbagai macam budaya Asia.
"Saya cinta budaya Asia, terutama para perancangnya. Bahkan selama kunjungan ke Asia ini, saya kebanyakan mengenakan pakaian perancang Asia. Buat saya, yang terpenting adalah menemukan bakat-bakat muda," kata Gaga. Saat ditanya siapa saja bakat muda yang sudah ia temukan, Gaga tertawa. "Akan sangat panjang sekali daftar itu."
Lady Gaga pernah tampil di sampul depan majalah Harper's Bazaar edisi Mei 2011 mengenakan gaun karya perancang muda Indonesia, Tex Saverio.
Dengan menjadi amat sangat tenar hanya dalam 2-3 tahun terakhir, dan mencapai nyaris semuanya pada usia (baru) 25 tahun, Gaga bertanya apa rasanya berada di ambang batas kejayaan, saat ia tak lagi berada di puncak.
"Saat saya berumur 12-13 tahun, saya bermimpi bisa sebesar Gianni Versace. Saya melihat dinding yang ditempeli gambar-gambar idola saya, saya mimpi bisa punya pengaruh besar."
Gaga berkisah, di apartemennya yang kecil itu, ia akan keluar ke tangga darurat dan menari dengan lagu-lagu David Bowie, The Beatles, Rolling Stone, Madonna dan Blondie, mengenakan satu kostum khusus. Pada saat itulah Gaga mengaku ia sudah merencanakan secara lengkap akan seperti apa video-video klipnya nanti.
"Sangat aneh sekaligus indah bagaimana seni bisa mengimitasi kehidupan. Buat saya, membuat video ini adalah takdir saya."
Lady Gaga pernah tampil di sampul depan majalah Harper's Bazaar edisi Mei 2011 mengenakan gaun karya perancang muda Indonesia, Tex Saverio.
Dengan menjadi amat sangat tenar hanya dalam 2-3 tahun terakhir, dan mencapai nyaris semuanya pada usia (baru) 25 tahun, Gaga bertanya apa rasanya berada di ambang batas kejayaan, saat ia tak lagi berada di puncak.
"Saat saya berumur 12-13 tahun, saya bermimpi bisa sebesar Gianni Versace. Saya melihat dinding yang ditempeli gambar-gambar idola saya, saya mimpi bisa punya pengaruh besar."
Gaga berkisah, di apartemennya yang kecil itu, ia akan keluar ke tangga darurat dan menari dengan lagu-lagu David Bowie, The Beatles, Rolling Stone, Madonna dan Blondie, mengenakan satu kostum khusus. Pada saat itulah Gaga mengaku ia sudah merencanakan secara lengkap akan seperti apa video-video klipnya nanti.
"Sangat aneh sekaligus indah bagaimana seni bisa mengimitasi kehidupan. Buat saya, membuat video ini adalah takdir saya."
0 comments:
Post a Comment